Slide Title 1

Aenean quis facilisis massa. Cras justo odio, scelerisque nec dignissim quis, cursus a odio. Duis ut dui vel purus aliquet tristique.

Slide Title 2

Morbi quis tellus eu turpis lacinia pharetra non eget lectus. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec.

Slide Title 3

In ornare lacus sit amet est aliquet ac tincidunt tellus semper. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Jumat, 20 Juli 2012

perjalanan

Kita hidup seperti berjalan
Orang yang bersama kita kini adalah yang berjalan dengan irama langkah yang sama

Ada kalanya langkahmu melambat

Langkah mereka semakin cepat
Langkahnya melebar
Langkah kalian tersendat.



Ada kalanya berhenti sejenak
Memberi ruang untuk mengambil nafas

Kamis, 03 Mei 2012

satu, dua, dan seterusnya


Satu akan menggenapi, dua akan menghancurkan


nih kata-kata dikutip dari novel Filosofi Kopi milik Dee
Well, ini kalimat sedikit menggelitik udel saya. Hehe. *maaf, yang ini enggak bodong kok*
Sadar kan, ini semacam pengingat atas sifat dasar manusia-serakah
Sebenernya, banyak sih ungkapan yang bisa buat ngingetin, nyadarin, bahkan nyindir orang atas sifatnya yang satu ini.
Misalnya nih,
ampela tetangga lebih ijo dari ampela sendiri *eh  salah*
oke serius..
rumput tetangga lebih ijo dari rumput sendiri *iyalah, orang rumput kita kan abis kena cat merah*
dikasih hati, minta ampela *lele aja boleh? Saya gak suka jeroan*
masih kurang contohnya? Bikin sendiri boleh kok.

Gak muna, kadang saya jugak gitu kok. Makan rumput tetangga? Iya, sih. Eh, enggak. Fokus yik, fokus.
Gak muna, saya juga kadang serakah. Keunyuan orang sedunia malah saya ambil sendiri. Gak baik kan? Wkwk

Walaupun ini sifat dasar, tapi bukan berarti harus dibanggain, dipelihara, dilestarikan, diwariskan dan dipindahtangankan. Penyakit hati yang bahaya, yang bikin kita gak besrsyukur atas apa yang kita punya dan akhirnya malah minta lebih.
Padahal, sebenernya Tuhan sudah memberikan apa yang kita butuhkan. Bahkan lebih dari apa yang kita butuhkan.

Kita gak minta hidung aja udah dikasi. Pake lobang dua lagi. Masa mau minta tiga atau empat lobang? Dua lobang aja upilnya udah bisa jadi bahan kehebohan kalo dilempar ke temen.
Kita gak minta mata jugak udah dikasi sama Dia. Bisa liat banyak hal. Gak harus bisa matahin besi, daripada ntar semua orang jadi tukang las. Parah kan?
Mulailah bersyukur dari sekarang, apapun yang kita dapetin. Percayalah kalau Tuhan punya rencana terbaik buat kita semua.

ingat, satu menggenapi, dua atau lebih bisa menghancurkan. *serem*  

Melodi Kehidupan


Berbagai jenis lagu telah kumainkan.
Intronya selalu manis dengan mengharap reff yang indah, bahkan hingga akhir.
Namun kadang, aku dan mereka mengambil nada dasar yang berbeda.
Kadang tempoku terlalu cepat, kadang mereka terlalu lemah bermain
Kadang kuingin mainkan satu aliran musik, yang ia mainkan aliran musik lain
Tak jarang alunan lagu menjadi sumbang, tak dapat dinikmati.
Dan dengan segala pertimbangan, baiknya lagu ini diakhiri
Dua komposer yang tak sejalan, harus memikirkan pendengarnya.
juga memikirkan idealisme serta kemerdekaan bermusik.
Ku hanya menunggu komposer baru
Yang menggandengku ‘tuk mainkan melodi ini
Tak apa jika ada improvisasi
Tak apa jika berbeda instrumen
Asal berirama dan indah di telinga
Beri aku nada dasarmu,
Kita lantunkan melodi kehidupan..

Rabu, 21 Maret 2012

NYEPI Dalam Bayangan Otak yang Beratnya Kurang 5 ons

Pertama kalinya ke Bali dan pertama kalinya ngerasain nyepi di Bali. Mau tau rasanya? Rasanya tuh kaya meluncur  di langit ketujuh bersama ratusan paus akrobatis menuju rasi bintang paling manis *korban iklan*

Oke. Let me describe apa yang ada di otakku tentang nyepi sebelum bener-bener mengalaminya.

Sabtu, 10 Maret 2012

Analogi Hati

Rest area selalu ada di tengah jalan tol, juga by pass.  Dia terlihat menggoda buat mereka yang lelah melakukan perjalanan jauh.

Rest area terkadang memang membuat pengunjung merasa ada di rumah, tapi setelah itu pengunjung  merasakan bahwa tempat itu kurang cukup sebagai untuk dikatakan sebagai rumah dan menggantikan fungsi rumah. 
Tak jarang, mereka membandingkan dengan rumah mereka atau bahkan membandingkan dengan hotel.

Selasa, 28 Februari 2012

Asa sang Pemuja




Kau mungkin hanya rembulan tak berpendar
Terang temaram di tengah  luapan cahaya bintang
Tapi bagiku..
Kau kilau yang membius
Dalam gemerlap  yang menghunus ..

Hati ini pun kini buta,
Bukan oleh gulita..

Sabtu, 19 November 2011

Mathaleven :DD



Sepintas ini kaya merk odol ato merk semen gitu ya. Padahal bukan. Tapi ini better daripada nama sebelumnya MATHALAS. Secara etimologi mathalas terdiri dari dua kata yakni math dan alas. Math artinya matematika dan alas artinya hutan jadi mathalas artinya orang hutan yang suka matematika. Haha (yang bikin nama udah mulai asah clurit *kabuuur* )

Awalnya aku kira ini kelas isinya penghuni kuburan semua, weird gitu wes. Pada dieem semua. Padahal aku sama galuh tuh orangnya rame dan gila (no, no, aku pendiam *anak-anak pada ngejar sambil ngacungin samurai*) . tapi lama kelamaan kita pada akrab dan kedok kami -anak MATEMATIKA A 2011 universitas brawijaya yang memiliki NIM ganjil ini- pun terbongkar. Mungkin bawaan NIM ganjil ini bikin kelakuan kita ganjil atau karena Tuhan tau tingkah ganjil kita makanya kita dikasi NIM ganjil dan dimasukin di satu tempat biar gak meracuni anak baik-baik lainnya *ngenes*

Apapun itu, rencana indah Allah yang mempertemukan kita semua. 47 orang binal yang berniat menuntut ilmu di sini.