Mau pamer mau pamer, ini ini tugas akhir master camp ku. Gak tau kenapa kok pengen di share di over my head pula. Hahaha. Enjoy it
Satu Master Sejuta Rasa,MASTER CAMP
Ini harus pakai tinta biru? Apa boleh warna-warni? Lupakan. Gunakan tinta hitam lebih baik. Akhir pekan lalu, maba master baru saja melaksanakan salah rangkaian acara Master generation 2011 yakni Master Camp. Acara yang mengambil tempat di camping ground wisata Coban Rais, Batu, Jawa Timur.
Selama 3 hari 2 malam banyak sekali kegiatan, cerita dan pengalaman. Berangkat dari kampus biru menggunakan armada masa kini -truk sapi- maba master dan panitia menuju lokasi. Ini yang saya suka, panitia benar-benar merahasiakan lokasi tujuan master camp dan membiarkan para maba penasaran, menebak-nebak kira-kira dimana lokasi camping ini. Untung tidak ada ide gila untuk mendramatisasi misteri lokasi master camp dengan menutup mata para maba selama perjalanan. Andaikan hal itu terjadi, mungkin saya akan mempertimbangkan untuk mengangkatnya ke dalam sebuah novel, film atau bahkan ke meja hijau. Haha. Kembali ke master camp, untuk satu hal di atas lebih baik dilanjutkan -tapi tidak dengan tambahan ide gila- untuk tahun-tahun selanjutnya. Thumbs up untuk panitia yang benar-benar menjaga rahasia ini dengan baik.
Selama 3 hari 2 malam banyak sekali kegiatan, cerita dan pengalaman. Berangkat dari kampus biru menggunakan armada masa kini -truk sapi- maba master dan panitia menuju lokasi. Ini yang saya suka, panitia benar-benar merahasiakan lokasi tujuan master camp dan membiarkan para maba penasaran, menebak-nebak kira-kira dimana lokasi camping ini. Untung tidak ada ide gila untuk mendramatisasi misteri lokasi master camp dengan menutup mata para maba selama perjalanan. Andaikan hal itu terjadi, mungkin saya akan mempertimbangkan untuk mengangkatnya ke dalam sebuah novel, film atau bahkan ke meja hijau. Haha. Kembali ke master camp, untuk satu hal di atas lebih baik dilanjutkan -tapi tidak dengan tambahan ide gila- untuk tahun-tahun selanjutnya. Thumbs up untuk panitia yang benar-benar menjaga rahasia ini dengan baik.
Sesampainya di Coban Rais, disambut dengan alunan lagu dangdut. Terlihat sebuah jalan setapak menanjak dan berkelok. Ehm, perasaan saya jadi nggak enak. Setelah semua maba terkumpul, kami semua diajak berjalan menyusuri jalan setapak menanjak berkelok. Sesampainya di lokasi camp, sepertinya sekitar 1,4 kilometer dari pintu depan kami disuguhi pemandangan indah. Gunung menjulang di depan, kanan dan belakang. Dan ketika malam datang, menatap ke langit terlihat bintang bertaburan begitu dekat sekali. Lokasi yang jauh ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Sangat bahagia sekali melihat pemandangan malam dan ketika sunrise, tetapi agak pahit katika panas begitu terik dan merasakan bagaimana perjuangan untuk mendapatkan air dan pengujian kesabaran dalam menahan hasrat untuk buang air. Selamat dan terimakasih kepada para panitia, terutama divisi transkoper -dalam hal ini diplesetkan sebagai divisi transboker, selamat atas nama barunya- yang setia mengantarjemput para maba yang bermasalah dengan ’pembuangan’.
Saya dengar lokasi ini didapat karena memang sudah tidak kebagian tempat lagi. Mungkin ini saran untuk panitia untuk lebih cepat dalam mereservasi tempat camp agar bisa mendapat tempat yang lebih baik dan dekat dengan sumber air/toilet.
Semua kegiatan selama mastercamp kemarin benar-benar saya nikmati, bahkan termasuk ketika ’pemanggangan’ di acara penutupan. Saya menikmati kebersamaan ketika sholat berjamaah, ’jalan-jalan’ dini hari yang menghilangkan kantuk walaupun sedikit menakutkan, olahraga pagi yang kocak dengan beberapa senam aneh yang sedikit absurd, outbong menghebohkan, melelahkan, mengasyikkan dimana saya benar-benar merasa bersenang-senaang~
Menikmati perjalanan naik turun untuk menuju toilet dan menunggu di antrian panjang, menikmati ’suguhan’ dari camp sebelah, menikmati sikap kakak-kakak panitia yang tidak memperlakukan kami seperti camp sebelah (love you all, thousands thumbs up!!), menikmati tidur dengan keadaan yang sangat menyatu dengan alam dengan hawa dingin yang menusuk tulang, menikmati malam inaugurasi yang sampai larut dan ketika saya tengok kanan dan kiri ternyata semua sudah terlelap. Menikmati masa pemanggangan dan menunggu truk datang. Melelahkan tapi sangat menyenangkan. Sepulang dari master camp, banyak sekali oleh-oleh yang saya bawa kenangan, pengalaman, ilmu, pakaiana kotor, sampah dan kulit legam terbakar yang mulai mengelupas. Terbukti bahwa master itu satu. Hitam satu, hitam semua. Personal identity bagi para anggota master :D
Untuk acara secara keseluruhan, saya agak kaget karena ternyata jadwal acaranya tidak terlalu padat. Terbukti dengan banyaknya waktu santai. Tidak terasa seperti ospek jurusan, tapi lebih terasa seperti rekreasi. Terima kasih atas rasa kekeluargaan yang dibangun, maaf atas sikap kami yang manja dan banyak protes ketika panas dan dingin. Semoga MasterCamp memberi manfaat berkelanjutan dan semoga warga master semakin solid. Go Master go master go! :D
Trus trus ini foto fotonyaa~
wajahnya gak senonoh semua, panasnya gak aturan~
waa pasti camp sebelah itu anak teknik mesin poltek itu ya yik?
BalasHapusdoakan saya diklat UKM di coban rondo ya maak :D
ahaha iya ten. horor sumpaaah
BalasHapus